Sendiri_(Part 8>Sampai Bintang Sirius Jadi Indah Kembali)

Tempat itu lagi__

tempat itu masih menjadi pilihan pertama dan terakhir bagi Indi untuk singgah..

Malam itu sama sekali tidak ada orang selain dirinya sendiri..

ditemani alunan musik dari Sheila On 7..

jari-jarinya tampak lincah menekan tuts-tuts keyboard komputer..

sendiri memang akan selalu menjadi waktu paling tepat untuk menulis, berkutat sendiri dengan imajinasi yang tidak akan pernah ada batasnya sepanjang diri sendiri tidak berniat membatasinya..

Memories_(Part 7>Sampai Bintang Sirius Jadi Indah Kembali)

Oktober, 2011

"Halo..."
"Ya, halo?"
"Kau kuliah jam berapa hari ini?"
"Jam 11, ini siapa?"
"Fathan.."
"Fathan?___oh,hhehhe..., kenapa kak?"
"Pasti kau baru bangun kan? suaramu jelek di telefon!"
"Ishh...darimana kak Fathan tau nomorku?"
"Di absen bodoh"

Ingin Hujan_(Part 6>Sampai Bintang Sirius Jadi Indah Kembali)

Suasana ruangan yang sempit tapi menyenangkan__

Sebuah komputer yang hampir tidak pernah dimatikan masih setia duduk tangkas di sudut kanan__

lukisan Bung Karno masih menggantung rapi di tembok dengan cat berwarna hijau yang sudah terlalu kotor namun tidak pernah diganti...

terpal berwarna hijau yang setia di injak, diduduki, dan ditiduri..

juga surat kabar dari terbitan tempo dulu sampai terbitan terbaru,

koran-koran itulah yang jadi teman paling akrab bagi Indi di ruangan itu,

bukan untuk dibaca, melainkan___dibuat menjadi perahu kertas dari yang ukurannya besar sampai yang kecil..
Semua masih dengan letak yang sama__tidak ada yang menggesernya selama 2 minggu ia tidak menginjak tempat itu..

seulas senyum puas pun melengkung indah di wajahnya..
alasannya tentu saja karena setiap sisi, setiap sudut ruangan itu menyimpan kenangan-kenangan yang pastinya tidak akan pernah dilupakannya..
pernah__tempat itu pernah dihindarinya, tapi hari itu...ia merindukan segala suasana yang ramah dan nyaman di ruangan itu..
dan ia menyadari, terlalu konyol menghindari tempat yang tidak pernah bersalah apapun padanya..

Pelan ia duduk di depan komputer, menyentuh mouse dan membuka folder demi folder, ia juga tidak tahu benar..folder apa yang sedang ia cari, mungkin hanya sekedar mengisi waktu nya di tempat itu...
Tiba-tiba saja sebuah elusan tangan yang terasa tidak asing menyentuh ubun-ubunnya..
ia berbalik, dan benar__itu Fathan__
menengadah dan mendapati senyuman khas laki-laki yang sesungguhnya memang sangat ia rindukan...
berbagai perasaan yang campur aduk menyusup begitu saja di benaknya..
detakan jantung yang semakin memburu kembali terasa begitu aneh...
"semoga dia tidak pernah mendengar detakan yang selalu saja sama setiap kali melihat senyumannya..", gumamnya dalam hati.

Because I Miss You by Jung Yong Hwa (Heartstrings original soundtrack)

Alway the exactly same sky and always the same day

Only thing that is different is that you are not here

I thought I've let you go. Without anything left

No, no. I still haven't been able to let you go

Longing for you, I am longing for you.

Because I am longing for you, I call you and call you by myself everyday

Missing you, I am missing you.

Because I am missing you, now I just call out your name like a habit.

Even today

Day by day, I feel like I am dying, so what could I do?

Love you, Love you. I love you.

Without even being able to tell you these, I've had to let you go like that

Sorry, I am sorry.

Can you hear me? Could you be able to hear my late confession?

I love you.

Gadis itu Indi_(Part 5>Sampai Bintang Sirius Jadi Indah Kembali)

Setelah melewati beberapa part__
aku akhirnya benar-benar bisa mengenal gadis dan laki-laki itu seutuhnya....
Gadis itu ternyata bernama.."Indi",
Laki-laki itu sendiri bernama "Fathan"

***
Hari ini Indi tersenyum manis,
seseorang yang hampir hilang di cerita hidupnya bisa kembali menjadi salah satu tokoh utama dalam skenario yang disusun Tuhan untuknya..
Si cuek,,, benar sekali, namanya.."Dira"
Tidak, ia tidak sedang menunggu seperti yang dulu terus dilakukannya untuk Dira, ia memutuskan untuk menjadi biasa saja, sebagai sepasang sahabat yang berjalan sesuai skenario Tuhan..
ia tidak ingin berlebihan lagi__
hanya saja__belakangan ini Dira selalu ada di dekatnya karena tuntutan perkuliahan, ia suka keadaan itu__
Sekat abstrak yang membatasi tali persahabatannya selama beberapa waktu yang lalu telah benar-benar menghilang dan tidak perlu ada lagi__
Indi merasa telah benar-benar merengkuh dunianya yang dulu,
dunia yang tetap bisa membuatnya tersenyum manis walaupun tanpa ada aksesori kata lepas dan bebas...

Beradaptasi_(Part 4>Sampai Bintang Sirius Jadi Indah Kembali)

Bertemu dengan laki-laki itu memang mutlak___

mau tidak mau ia tetap harus datang ke tempat itu...

tempat dimana ia dan laki-laki itu mengoceh aneh dan tertawa lepas tiap harinya dulu..

Langkahnya tertatih menaiki tangga yang menuntunnya menuju ruangan itu,

suara tegas dari laki-laki itu terdengar semakin jelas, teman-temannya juga ada di sana..

ia membuka pintu perlahan, berusaha bereaksi biasa saja, dan duduk tenang untuk ikut mendengar arahan dari laki-laki itu___

Gagasan-gagasan bermunculan di kepalanya,

seharusnya ia dan laki-laki itu memang hanya sebatas seperti saat itu dari dulu,

tidak perlu terlalu dekat dan rapat..

tidak perlu bertemu tiap hari hanya untuk mencari rasa bebas dan mencari tawa yang kini jadi terkesan begitu dibuat-buat...

Cukup sebatas ikatan kelembagaan, itu saja__

Perenungan_(PART 3>Sampai Bintang Sirius Jadi Indah Kembali)

Melankolik, itulah yang dirasakan gadis itu...

langit malampun terasa begitu puitis dengan bintang-bintang yang tidak ia kenali..

ia butuh mengenali mereka.., ia butuh teman untuk bercerita tanpa perlu ada sanggahan..

seperti bintang sirius yang belakangan ini bersembunyi di balik awan-awan yang tampak suram..

Gadis itu benar-benar begitu rapuh, 

ditambahi lagi takaran luka yang lebih, ia akan hancur dan hilang__

Hari ini__ia mencoba menghela nafas dengan teratur lalu duduk bersama kenangan dihari-hari jauh sebelum ia mengenal laki-laki itu, 

ada gadis yang tersenyum manis di sana,

ada gadis yang tenang dan seadanya,

ada gadis yang tahu aturan main,

ada gadis yang bisa mengontrol tawa dan bicaranya,

Kenangan-kenangan itu menyatu dengan belaian angin yang terasa begitu romantis dan malam yang begitu tenang, membuat semuanya serasa dekat kembali__

ia merasa bisa merengkuh dunianya yang dulu lagi...

dunia yang begitu berbeda dengan apa yang disebutnya dunia lepas dan bebas__

Lanjut Cerita__(PART 2>Sampai Bintang Sirius Jadi Indah Kembali)

Lanjut cerita...
Gadis itu kini jadi sosok pendiam__
tidak seceria dulu lagi..
hal-hal yang dulu dianggap indah jadi tidak mengesankan..

Tempat yang dulu jadi favoritnya seperti bukan tempatnya lagi..
terasa lain, terasa berbeda sama sekali
bahkan tempat itu kini jadi tempat yang paling ingin dihindarinya__
tempat??? mungkin lebih tepatnya ia ingin menghindari laki-laki itu...

DAN LAGI..., kembali jadi buram

Buram...
ketidakjelasan seperti ini selalu bisa membuat manusia tidak berdaya, serasa ingin menyerah, mundur dan tidak melanjutkan pencarian atas apa yang semula diinginkannya..

Menunduk...tak berani menatap kedepan..

tidak berani untuk tahu yang sebenarnya kalau impian terlihat menyedihkan, tampak sembilu karena tidak bisa bertemu dengan sang pemimpinya..

PART 1>Sampai Bintang Sirius Jadi Indah Kembali

Aku ingin bercerita..,,,Cerita tentang gadis yang menganggap senyum dan tawa lepas adalah kesempurnaan hidupnya...

walaupun belakangan ia jadi memandang hidup sebagai sekumpulan kenangan yang hampir seluruhnya ingin dimusnahkan, bukan karena ia tidak menghargai detik-detik yang telah dilewatinya, tapi lebih karena ia tidak suka menyimpan harapan atas sebuah kenangan...

Bermula ketika ia bertemu dengan seseorang yang hampir membuatnya lupa cara menangis, membuatnya tersenyum dan tertawa lepas setiap harinya. Mulanya ia memandangnya sebagai suatu hadiah dari Tuhan, seperti ketika ia memandang bintang sirius di setiap malamnya, memandang kilauan cahaya yang membuat langit indah. Persis ketika ia memandang laki-laki itu..., indah dan tidak bisa terkatakan___

Gadis itu lupa untuk berhati-hati, lupa untuk ingat bahwa lelaki itu juga manusia biasa yang tidak patut diberi nilai setinggi itu.., lupa untuk bersiap-siap menerima kenyataan bahwa ia juga bisa menangis pilu karenanya..

BUKAN AKU___

Merasa benci pada keadaan jika ada di rasa ini lagi,,
seperti bulan-bulan yang lalu waktu kamu lihat orang lain, bukan aku___
sampai kemarin kamu lihat aku sejenak, kamu  lihat aku sebentar saja di waktu kekosonganmu...
aku goyah lagi, aku luluh lagi..
aku rasa kamu punya keahlian membuat orang yang ingin lari darimu untuk berbalik lagi memandangmu..
Hari ini kamu mengalihkan pandangan kamu lagi, kamu lihat orang lain, lagi-lagi bukan aku___

_A_K_U_M_A_U_B_E_R_H_E_N_T_I_L_I_H_A_T_K_A_M_U_

KARTU PERMINTAAN DARI PERI JELEK

Ada 3 kartu permintaan dari peri jelek yang kamu ambil 1 bulan yang lalu, pasti kamu sudah lupa bukan??? atau sudah terbuang???

Kartu Untuk Bulan MEI

______________________________ ^_^

Kartu Untuk Bulan JUNI

______________________________ ^_^

Kartu Untuk Bulan JULI

______________________________ ^_^

Dulu aku bilang kartu itu aku buat karena aku tidak mau dibikin susah terus-terusan, jadi cukup sekali sebulan saja. Padahal itu cuma alasanku...aku sebenarnya bikin tanda pengingat supaya kau bisa mengingatku setiap bulannya...

AKU SUKA DIA SEJAK____

kau baru saja bertanya,,"SEJAK KAPAN KAU MENYUKAINYA???"

aku menjawab dalam hati yang lirih....
___Sejak aku mengenalnya,

___sejak dia membuatku tertawa dengan ocehan anehnya, 

___sejak dia selalu menemuiku secara tiba-tiba

___sejak dia selalu bertanya singkat lewat sms "dimana"?
___sejak dia berjanji akan mengajakku menonton balapan
___sejak melihatnya bertingkah aneh tapi apa adanya
___sejak melihat senyum lepasnya
___SEJAK SEBELUM KAU MENGENALKU___

Aku diam, tapi hati dan pikiranku terus mengoceh tanpa jeda tentang dia yang selalu berhasil membuatku goyah, tentang dia yang mungkin tidak pernah menganggapku istimewa seperti dirimu, dan tentang dia yang selalu berhasil membuatku tertawa dan menangis pilu dalam hati secara bersamaan...
kau tidak perlu tahu itu, begitu juga dengan dia, cukup kusimpan sendiri di sini.., di hati....

Sejenak Menghirup Oksigen di Lembah Ramma'

Sore hari dengan perpaduan warna langit yang indah
pantulan merah merona dari matahari yang segera beranjak pergi memantul sempurna sampai ke wajah..

Kita bercerita tentang kegelisahan hidup
sampai angin yang berhembus semakin dingin
menerbangkan semuanya sampai tidak bersisa
Kita hembuskan nafas kencang tanda lega..
meremas telapak tangan yang hampir beku

Derui air sungai pun terdengar syahdu
tak kalah dengan kolaborasi alat musik
yang terlalu sering kita dengar lewat MP3 player..

Kabut tipis mulai turun pelan..
beriringan dengan angin menutupi puncak gunung-gunung yang berjejer memagari kita..
Lembah itu seperti replika surga
sampai kita lupa rasa lelah setelah mendaki sampai di puncaknya dan turun lagi di lembah..
kita lupa semua beban dan tuduhan-tuduhan yang semuanya bersarang ke kita di hari kemarin
Rasanya tidak ingin pulang, rasanya di sana adalah rumah kita
tapi dunia menunggu kita di luar sana..
kita menganggap semua keindahan itu adalah waktunya mengambil oksigen yang banyak
untuk berjuang melewati tantangan di kehidupan kita yang sesungguhnya di luar sana...

AKU BERHENTI MELIHATMU

Aku masih saja melakukan sesuatu yang salah...

Menilaimu dengan angka yang terlalu tinggi..

Mengagungkan namamu sampai aku hampir lupa kau hanya seorang manusia yang sama sepertiku...

Tubuhku lemas, hampir kehilangan energi, terkuras habis memikirkan tentang aku, kamu, KITA, dan dia !

Kolaborasi dirimu dan hujan

Kau mendekapku hangat...
Ku sandarkan tubuh mungilku di dekatmu, kau meraih kepalaku lalu menyandarkannya di pundakmu..
aku mengingat setiap detil bahasa tubuhmu yang terus melindungiku dari malam yang begitu dingin, suhu yang membuat lututku bergetar hebat dan bibirku kugigit keras hampir berdarah...