pantulan merah merona dari matahari yang segera beranjak pergi memantul sempurna sampai ke wajah..
Kita bercerita tentang kegelisahan hidup
sampai angin yang berhembus semakin dingin
menerbangkan semuanya sampai tidak bersisa
Kita hembuskan nafas kencang tanda lega..
meremas telapak tangan yang hampir beku
Derui air sungai pun terdengar syahdu
tak kalah dengan kolaborasi alat musik
yang terlalu sering kita dengar lewat MP3 player..
Kabut tipis mulai turun pelan..
beriringan dengan angin menutupi puncak gunung-gunung yang berjejer memagari kita..
Lembah itu seperti replika surga
sampai kita lupa rasa lelah setelah mendaki sampai di puncaknya dan turun lagi di lembah..
kita lupa semua beban dan tuduhan-tuduhan yang semuanya bersarang ke kita di hari kemarin
Rasanya tidak ingin pulang, rasanya di sana adalah rumah kita
tapi dunia menunggu kita di luar sana..
kita menganggap semua keindahan itu adalah waktunya mengambil oksigen yang banyak
untuk berjuang melewati tantangan di kehidupan kita yang sesungguhnya di luar sana...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar