a Story for a History
Minggu, 21 September 2014
Pelajaran Berharga
I Let You Go, Doesn't Mean I Wanted To
Ada saatnya seseorang harus pergi tanpa
ada pilihan sama sekali. Kita hanya harus pergi tanpa dimintai persetujuan
ingin atau tidak ingin. Ketika Tuhan menginginkan kepunyaanNnya kembali
walaupun sebenarnya tidak ada yang pernah pergi dariNya. Tangan kecil kita
tidak mampu lagi memegangi penopang dan kaki kecil kita juga tidak bisa berlari
lagi. Kita mati tapi tetap hidup untuk masa dan ruang yang berbeda sampai saatnya
Tuhan menjadikan kita benar-benar menjadi tiada.
Jumat, 29 November 2013
I FEEL SO BAD...
pas bangun tidur tadi kenangan memuakkan itu lah yang pertama kali menjemput hariku..
saat berencana menulis di blog, tanganku justru dengan lincahnya membuka semua tulisan2 tentang masa lalu yang suram itu.
Yang dulu kutulis dengan penuh rasa JENGAH,MUAK,MARAH,
saat berencana menulis di blog, tanganku justru dengan lincahnya membuka semua tulisan2 tentang masa lalu yang suram itu.
Yang dulu kutulis dengan penuh rasa JENGAH,MUAK,MARAH,
Rabu, 20 November 2013
Hai...apa kabar masa lalu?
Saya tahu bahwa apa yang dulu selalu menjadi beban hati sekarang sudah hengkang jauh jauh dari sisi.
Saya dulu ragu bahwa rasa itu bisa pergi dan kenangan itu bisa berhenti menjadi penyakit untuk hati.
Tapi sekarang semuanya sudah terbukti. Bukan saya, tapi waktu yang membuktikan keahliannya dalam membuatku bisa lupa.
Sabtu, 06 April 2013
Aku Mantan Pengecut
Semuanya telah
begitu berbeda hari ini. Hanya langit yang tak berubah. Jalan-jalan sudah
diaspal, rumah-rumah kayu yang dulu berjejeran kini sudah tidak ada lagi, yang
ada justru adalah rumah-rumah dengan pondasi batu yang kokoh. Hutan-hutan yang
dulu dipenuhi pohon-pohon besar telah berganti menjadi kebun yang tanamannya
ditata rapi.
Jumat, 22 Februari 2013
Tanda Sebuah Tanya
“Hey
anak muda, kapan kau mulai ada di sini?” tanyaku pada pendatang baru yang
nampak kebingungan berada di ruang yang ramai dan pengap ini. Tempat ini memang
sangat ramai, sampai hampir tak ada lowong lagi. Pengap. Terlalu banyak yang
menyesaki. Mereka datang satu persatu tapi hanya sedikit yang pergi.
Langganan:
Postingan (Atom)